Apa Yang Terjadi Dalam Masa Adolessensi Atau Masa RemajaOleh : Nungky Gabriel Adolessensi adalah berasal dari kata latin yang berati “adolescentia”
Meninggalkan ketergantungan masa anak anak menuju kemandirian sebagai orang dewasa.
Kita akan terbiasa dengan kata masa remaja ,masa masa di sekolah , masa pertama mengenal kata cinta dan masa nostalgia, yang mana kita memang tidak akan pernah lepas dari masa kenangan itu baik itu kenangan indah ataupun kenangan yang menyedihkan atau tidak menyenangkan.
Ketika masa Adolessensi para remaja secara physik dengan mudahnya menyesuaikan diri dengan perkembangan yang terjadi pada tubuh mereka ,seperti perubahan suara , pertumbuhan bulu di kelamin dan untuk remaja wanita dengan tumbuhnya payudara dan datangnya menstruasi.
Yang mana sebelumnya kata adolessensi di kategorikan untuk umur 17 tahun -30 tahun,sekarang
para psykolog dan para ahli anak menkategorikannya untuk usia 12 tahun-21 tahun.
Bagian pertama dari adolessensi adalah masa pubersitas dimana kata puber berasal
Dari kata latin “PUBES “ yang artinya Bulu yang tumbuh di sekitar kelamin
Dengan tumbuhnya bulu di sekitar kelamin kita akan menganggap bahwa anak itu dewasa.
Apa sebenarnya yang kita ketahui dari anak anak remaja jaman sekarang ?
Pada usia antara 12 -21 tahun banyak pergantian yang terjadi dalam perkembangan tubuh dan mental .
Remaja usia 12 tahun masih minta di temani dan masih ketakutan untuk melakukan sesuatu , Remaja yang berusia setelah 15 tahun biasanya sudah bisa menetukan kemaunanya dan mulai dengan mencari identitasnya sendiri, remaja yg hampir mencapai usia 21 kadang sudah sangat mandiri
.
Ada dua macam perkembangan dalam masa adolessensi yaitu:
1.Perkembangan Dalam masa pertumbuhan Badan
2.Perkembangan Dalam masa pertumbuhan mental
1.Perkembangan Dalam Masa Pertumbuhan Badan (fysik)
Rata rata pertumbuhan manusia berlipat setelah mencapai umur 4 tahun,dan kapan anak itu mencapai umur 13 tahun akan 3 kali lebih panjang dari ukuran sejak lahirnya
Anak perempuan dan anak laki laki sampai umur 10 tahun rata rata akan sama tingginya dan disinilah kita akan melihat perkembangan yang jelas antara kedua jenis yang berbeda,karena
Anak perempuan dalam usia 8 -12 tahun berkembang dan akan kita lihat perubahan yang sangat mencolok sekali seperti , tumbuhnya payudara , datangnya menstruasi, senang bersolek , membesarnya bagian bokong, dan seterusnya. Apa yang terjadi pada anak laki-laki adalah terjadi perkembangan di antara usia 10 - 14 tahun, seperti adanya perubahan suara , tumbuhnya kumis, timbulnya buah jakun ,pembesaran scrotum yang berfungsi sebagai penyimpanan dan pembuatan sperma juga pertumbuhan Penis yang akan membawa ke arah perkembangan rangsangan kegiatan seksualitas..
Setiap Anak memang tumbuh dengan temponya sendiri sendiri ,dan memang itu sulit untuk memastikan kapan terjadinya perkembangan yang sebenarnya.
Sebagai orang tua tentunya kita akan mengerti dengan adanya masa pergantian karena biasanya mereka masih malu malu untuk berbicara tentang pergantiaan pertumbuhan yang terjadi pada dirinya seperti terjadinya : jerawat (acne) , pergantian suara , bertambahnya masa otot , tumbuhnya payudara ,menstruasi dan rangsangan seksualitas.
Ada dua macam istilah pertumbuhan badan dalam mencapai masa adolesensi seperti :
Istilah Primer adalah pertumbuhan yang terjadi langsung pada jenis kelamin untuk mempunyai keturunan seperti pada remaja laki adalah pertumbuhan penis ,tecticle (buah dzakar ) dan scrotum (penyimpanan sperma)
Istilah Secunder adalah pertumbuhan yang terjadi secara tidak langsung dengan fungsi kelamin sebagai alat pemberi keturunan seperti terjadinya pertumbuhan bulu di sekitar kelamin , ketiak membesarnya pertumbuhan di dada , tumbuhnya kumis , tumbuhnya bulu dada (sebagian remaja karena ada factor genetik) dan pergantian suara .Begitu juga sama apa yang terjadi pada remaja perempuan seperti tumbuhnya bulu di sekitar kelamin ,ketiak dan membesarnya bagian bokong juga pertumbuhan payudara.
2.Perkembangan Dalam Masa Perkembangan Mental
Menurut ahli psychoanaliticus Erik Erikson ada beberapa macam para remaja cara mencari identitas dirinya , seperti contoh :
1.Mendapatkan identitas sendiri
Sebetulnya para adolessensi sudah sibuk dengan dirinya untuk mendapatkan jawaban yang mereka kemukakan sendiri di dalam hatinya .
Mereka sudah bisa memastikan apa yang mereka kehendaki dalam memilih , mau jadi apa nantinya ? . Dengan sendirinya mereka akan mencari informasi melalui teman atau melalui media dan lain sebagainya.
2.Mendapatkan identitas dini
Untuk para adolessensi yang identitasnya di tentukan oleh kemauan orang tua, tradisi atau religi,
Bisa menetukan masa depan mereka . Mereka tidak punya kesempatan untuk mencari identitasnya sendiri untuk menentukan pilihannya.
3.Identitas yang kacau dan bingung
Dalam situasi ini para adolessensi belum tahu apa yang harus mereka perbuat , mereka tidak tahu dalam hal untuk memilih ,mereka tidak bisa menetukan siapa dirinya dan kadang mereka mempunyai perasaan yang negatif dan mereka ragu akan kemampuan dirinya.
4. Identitas yang Negatif
Kadang akibat dari lanjutan identitas yang kacau dan bingung (lihat no.3) maka biasanya mereka akan memilih jalan yang justru kontra dengan keinginan orang tuanya dan lingkungan sosial.
Maka di sini kita sebagia orang tua harus alert dan banyak berkomunikasi dengan para remaja dalam masa adolessensi untuk memberikan rasa percaya diri dan dukungan dalam hal memilih karena walau bagaimanapun komunikasi yang baik antara anak dan orang tua adalah merupakan stimulasi untuk kedua belah pihak.
Dalam masa adolessensi ini justru kebanyakan para remaja akan banyak bertemu dengan masalah dan problem yang mereka sendiri belum bisa mengendalikannya.
Contoh permasalahan atau problem dalam masa ini seperti kita sering jumpai seperti :
* Anorexia nervosa
* Adanya pikiran untuk bunuh diri
* Terjerumus ke dunia alcohol dan narkoba
* Malas untuk Belajar /meninggalakan bangku sekolah
* Vandalisme/pengrusakan dan kriminalitas
Anorexia Nervosa kebanyakan terjadi dan populer di dunia remaja perempuan karena mereka selain mempunyai model idola yang mengarah ke dunia fashion juga mereka selalu sibuk dengan mengurus tubuhnya dan selalu ingin bersolek untuk bisa semenarik mungkin pada lawan jenisnya ,kadang mereka takut makan karena takut di tertawakan kalau dia kegemukan atau jadi tidak menarik lagi.
Anorexia nervosa adalah bukan masalah sekarang tetapi sudah di temukan pada tahun 1873 .
Tanda tanda Anorexia nervosa kita bisa perhatikan apabila seorang remaja perempuan :
1. Mereka lebih kurus 25% dari berat badan normal dan tinggi badan karena akibat ekstrimnya pengurangan makan
2. Kekeurangan berat badan yang ekstrim akan menghalangi datangnya menstrasi
3. temperatur tubuh yang rendah (36-38 derajat ) adalah normal ,rendahnya ritme jantung dan rendahnya tekanan darah.
Adanya Pikiran untuk mengakhiri Hidup di masa Adolessensi juga bukan hal yang aneh lagi di Banding terjadinya bunuh diri di Eropa , Jepang dan scandinavia adalah Mungkin di negara kita masih belum begitu sering terjadi walau pun ada hanya dalam scala kecil.
Factor factor yang akan mendorong si anak untuk melakukan bunuh diri adalah contoh sebagai berikut :
1.Problem Dalam Relasi
-Karena adanya konflik relasi dengan keluarga,teman atau pacar
-Karena ada problem di sekolah
Problem relasi adalah hal yang akan membuat seseorang kesepian dan membawanya ke dunia isolasi, makanya kebanyakan timbulah rasa jenuh dalam hidup yang akan mengakibatkan pikiran untuk bunuh diri .
2.Factor kepribadian
Dalam masa adolessensi mencari identitas diri adalah prioritas maka dari itu mereka tahu untuk
Untuk menilai dirinya sendiri ,jika mereka kacau dan bingung untuk mementukan siapa dirinya karena mereka mempunyai problem dalam menentukan seksual identitasnya ,akan menimbulkan depresi dan merasa terisolasi dengan adanya kelainan seksualitas maka akan timbulah pikiran untuk bunuh diri.
3.Factor Situasi
Di sini problemen ada dalam lingkungan rumah ,seperti perceraian kedua orang tua , kematian
Kekurangan ekonomi dan rasa malu.
Ini adalah factor factor yang bisa mengiring ke arah bunuh diri.
4.Factor Sosial
Seperti susahnya mencari pekerjaan , stress , tidak punya pegangan hidup , putus asa , tidak lulus sekolah . Untuk mereka adalah semua terlalu berat untuk di jalani makanya dengan harapan cara mengakhiri hidup semua problem akan terlepas.
Setelah terjadi akhirnya kita akan melihat dan mengetahui orang yang mau bunuh diri biasanya mereka akan merasa bingung ,menarik diri dari lingkungan sosial , pribadi yang berganti ganti ,dan tidak tertarik lagi dengan aktifitas aktifitas sebelumnya yang biasa mereka lakukan.
Alcohol Dan Narkoba
Pergaulan para remaja semakin jauh dan orang tua tidak akan selamanya bisa mengikuti dan memantau kehidupan sosial anak anaknya dalam masa ini karena mereka juga akan merasa di kekang yang mana akhirnya orang tua memberi kelonggaran dalam bergaul karena di satu sisi sebagai orang tua mereka takut kehilangan anaknya.
Maka sebagi orang tua sebaikanya harus tahu dengan siapa anak anaknya bergaul jangan setelah
Ada kejadian yang menimpa anaknya baru memberi perhatian dan menyesal .
Semakin banyak orang orang yang ingin memperkaya dirinya dengan cara menjual narkoba kepada anak anak remaja dalam masa adolesensi ini karena mereka masih mencari identitas diri.
Bila seandainya mereka tidak memakainya (xtc atau barang haram dan sebaginya ) atau tidak minum alcohol dan mereka tidak akan di akui sebagai teman maka dengan ajakan teman teman yang salah mereka akan terjerumus dan akan susah untuk mengendalikannya lagi.
Malas Belajar dan Meninggalakan Bangku sekolah
Pengaruh masa adolessensi adalah berbeda kepada setiap individu ,seperti ada anak remaja yang justru semangat sekali untuk ke sekolah dan yang anak remaja lainnya justru tidak tertarik untuk ke sekolah .
Ada beberapa factor yang membuat mereka tidak mau mengikuti pelajaran atau mereka sering bolos dan yang akhirnya mereka tidak akan mendapatkan ijazah/diploma.
Pertama : karena kurangnya motivasi . takut tidak bisa ,pandangan yang negatif ,tidak cukupnya capasitas ,dan tidak adanya perhatian dari orang tua untuk prestasi sekolah.
Vandalisme (Aksi Perusakan terhadap Hak dan Milik Orang lain ) dan Kriminalitas
Arti dari vandalisme adalah perusakan dengan sengaja terhadap milik orang lain atau milik negara, dalam masa adolessensi mereka bisa dengan cepat menerima tanggapan dan ajakan orang lain untuk seperti berdemonstrasi yang di akhiri dengan vandalisme atau perusakan.
Apalagi mereka yang sangat idealist sekali dengan tradisi atau religi mereka akan dengan mudahnya di bentuk sebagai seorang yang di idealkan oleh sebuah kaum.
Dalam Adolessensi ada beberapa macam vandalisme :
Mereka melakukannya karena :
1. kejenuhan tidak ada aktifitas dalam lingkungan sosial
2. Berlaku keren dan ingin di puji oleh teman temannya , karena akan merasa di segani
3. Dari rasa dendam dan tidak merasa di perlakukan dengan adil
4. Menantang peraturan karena rasa ingin tahu saja sampai dimana keberanian mereka
5. Rasa ingin memiliki, mereka merusak barang orang karena ada yang ingin di miliki
Vandalisme untuk mereka adalah semacam tantangan dan untuk pelarian sebagai penghibur diri
Makanya bila seandainya orang tua tidak cepat tanggap akan masalah anak anak remajanya maka mereka akan memilih untuk lebih jauh lagi beraksi seperti terjerumus ke dunia narkoba,sex bebas, jual beli narkoba , merampok , mencuri dan akhirnya akan terjerumus ke kriminalitas.
Apa yang harus kita perhatikan dalam masa adolessensi adalah fungsi teman yang dekat
Untuk menghindari problem yang seperti di atas tadi kita sebagai orang tua harus memperhatikan seperti di antaranya :
1.Fungsi dari Relasi (Relationship)
Bila seandainya Orang tua jeli dengan pertumbuhan anak anaknya maka jalinlah relasi pendekatan terhadap anak anak berkomunikasilah walau sesibuk apapun sebagai orang tua,
Seperti anak sudah mulai tertarik terhadap lawan jenis , justru kita harus menstimulasinya untuk belajar membangun relasi dan memberi pengarahan apa yang mestinya di lakukan dan apa yang mestinya tidak di lakukan dengan komunikasi akan terjalin relasi yang terbuka dan demokrasi.
2.Fungsi Di akui ( Acceptation)
Para Adolesan atau para remaja ini sedang menjalani perjalanan ke arah kebebasan (kemandirian) dalam hal ini mereka sedang mencari identitasnya , dalam periode ini biasanya mereka kadang tidak bisa terbuka atau ada krisis komunikasi dengan orang tua karena merasa di dalam istilah mereka terkekang dengan alasan orang tua terlalu kritis dengan konflik seperti : telat datang di Rumah , apakah mereka tidak absen sekolah , kadang mereka salah tanggap dalam hal ini,
Pilihan teman Bergaul dalam hal ini orang tua biasanya ikut campur , potongan model rambut ,
Cara berpakaian dan seterus seterusnya , maka dari itu mereka lebih senang bergaul dengan teman temannya karena merasa mendapatkan akseptasi dari teman temannya, seandainya anak itu tidak mempunyai teman bergaul atau teman untuk mencurahkan isi hati dalam hal ini teman dekat ,mereka akan merasa kesepian dan akan menimbulkan bermacam macam problem dalam pembentukan pribadinya.
3.Fungsi Dukungan ( Supporter)
Biasanya mereka mendapatkan support atau dukungan dari teman bergaulnya dan di sini teman bergaul berfungsi sebagai contohnya saling menolong , memberikan nasihat , dimana mereka akan saling menstimulir untuk mengembangkan gaya atau caranya sendiri dalam menemukan identitas dirinya.
Orang tua biasanya akan kaget dan terheran heran bila melihat atau mendengar gaya bicara, gaya berpakaian dan cara berpikir atau pilihan musik karena biasanya lain daripada yg di harapkan oleh mereka sebagai orang tua .
Salah satu ukuran yang paling penting menurut Psycho-analisa Erik Erikson mengenai perkembangan sosial manusia adalah kita berjalan dalam 8 stadia .Setiap Stadium ada salah satu konfilk yang sangat central yang harus di selesaikan .
Stadia menurut Erik Erikson adalah sebagai berikut :
1. Usia Bayi ( 0-1 tahun)
Konflik : Kepercayaan vs Kepercayaan
2. Balita Usia (1-3 tahun)
Konflik : kemandirian vs Merasa bersalah atau Malu
3. Balita Usia (3-5 tahun)
Konflik : Inisiatif vs Merasa bersalah
4. Usia sekolah ( 6-12 tahun)
Konflik : Membangun kepercayaan diri vs Merasa rendah diri
5. Adolessensi (13-20 tahun)
Konflik : Mendapatkan identitas vs Kebingungan dalam menemukan identitas diri
6. Dewasa Awal ( 20 - 30 tahun)
7. Usia Dewasa ( 30 - 65 tahun)
8. Usia manula ( setelah 65 tahun )
Theori dari Erik Erikson adalah sangat sulit untuk di teliti tetapi Di Eropa banyak sekali para ahli therapy yang bekerja dengan para remaja (anak anak muda ), dalam usia adolessensi banyak manfaatnya yang di ambil dari cara analisa Erik Erikson. Theori itu sendiri banyak menolong dan banyak di gunakan untuk praktek dalam menangani anak anak bermasalah.
sumber :
www.garut.go.id
Download file Dari sumber :
Download